Rabu, 19 Agustus 2015

ketika lelah itu tiba



Bismillahirrahmanirrahim

#Onedayonewriting
#day8

Ketika dirimu tenggelam dalam keletihan, kemudian tudingan datang tanpa henti tuntutan hadir disana sini. Apa yang bisa kau lakukan selain berteriak dan memuntahkan segala cacian yang terlanjur masuk ke dalam? 

Ketika dirimu lunglai karena dipaksa berlari sprint tanpa henti padahal kaki kananmu baru saja cidera terjepit gypsum.

Ketika dirimu memaksa kedua bola mata untuk terus terjaga di hadapan irisan bawang yang ternyata membuat tangisan itu jatuh tanpa sengaja.

Ketika dirimu dipaksa untuk menahan nafas di lingkungan sibuk yang tidak mengizinkan barang sedikit pun waktu untuk mengedipkan mata.

Ketika dirimu ditanya akan beribu pertanyaan yang bahkan kau sendiri tak mengerti bahasa lawan bicaramu.

Ya, tapi kau masih memiliki asa. Diantara kening dan sajadah sujudmu. 

Dia-lah pelipur lara mu. Dia-lah penghibur gusarmu. Dia-lah penghapus pilu mu. Dia-lah sang pemberi nafas segar di tengah bau busuk menyengat. Dia-lah Allah SWT.

Laa yukallifullahu nafsan illa wus’ahaa. 

Shinta Larasati Widjanarko
23.07
Pondok Labu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar