Selasa, 18 Agustus 2015

bosan



Bismillahirrahmanirrahim

#onedayonewriting
#day7

Maaf yang disana, bisakah kau rendahkan pelupuk matamu? Aku merasa terganggu karena kau memelototiku seperti seorang tawanan. Maaf yang disana, bisakah kau tahan dulu rangkaian tuntutan yang kan menghujam diriku? Aku harus menahan beban 10kilo yang diletakkan di punggung rentaku. Maaf yang disana? Bisakah kau perhalus lantunan kasar caci makimu? Aku disini sedang memperbaiki hati yang hancur berserkan tertembak peluru hinaan. Maaf yang disana? Bisakah kau perlambat putaran jam yang terus berdentang? Aku disini berusaha kesana kemari mencari jam mati agar waktu tak lagi kabur tanpa basa basi. Maaf yang disana? Bisakah kau perhatikan sekelilingmu? Aku disini sedang membujuk raga yang kian hari kian lemah ini. Maaf yang disana? Bisakah nego dengan Tuhanmu? Agar mundur dari peperangan menjadi hal yang biasa dan tak menimbulkan dosa.
Ah sudahlah, aku ini manusia biasa dengan sejuta kelemahan. Tapi seseorang memintaku menjadi malaikat dengan sejuta kelebihan. Hahaha

Sudahlah, kau tak kan mengerti maksud hati ku. Bukankah aku selama ini hanya berbicara pada jiwa kosong yang berbalut raga palsu? Yang tidak pernah memerdulikan kondisi dan kerjanya hanya menuntut sepanjang waktu. 

Sudahlah, tak usah basa basi lagi. Aku hanya ingin menjernihkan otak yang selama ini terendam air keruh kepayahan. Aku butuh waktu menyendiri. Sudah ya.

Shinta Larasati Widjanarko
22.55
Pondok Labu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar