Bismillahirrahmanirrahim
#onedayonewriting
#day4
Hai yang disana. Kau tahu? Diam adalah cara terbaik bagi kita. Do’a adalah
senjata terampuh menjaga rasa. Biarkan alunan pinta terus terlantun di sujud
terakhir kita.
Diam. Baik di dunia nyata maupun maya. Janganlah sampai tersusupi godaan
setan yang begitu halus merasuki jiwa. Aku tahu, tidak mudah memang menjaga
rasa. Namun bukan berarti kita mewajarkannya. Aku tahu, ini zaman fitnah
melanda. Yang ibaratnya kita memegang bara api ketika tha’at pada agama.
Tapi tolong jangan lagi ikuti aku di dunia maya, jika itu menimbulkan
mudharat bagi kita. Tak usah lagi kita saling bertegur sapa, jika hal itu akan membuat
kita terngiang di hari selanjutnya. Tenang saja, di lauhul mahfuzh sudah
disiapkan olehNya, pasangan untuk dunia dan akhirat pula. Tugas kita
memantaskan diri, bukan karena manusia tapi lag- lagi harus karena Allah
semata. Curahkan semua pada Allah ta’ala. Dan biarkan ini menjadi rahasia
antara aku, sajadah, dan sang Pencipta.
Hai yang disana. Kau tahu? Dia menyiapkan rencana terbaik untuk kita. Bersabarlah.
Bersabarlah.
Shinta Larasati Widjanarko
17.27
Pondok Labu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar