Sabtu, 15 Agustus 2015

kerinduan



Bismillahirrahmanirrahim

#onedayonewriting

#day4

Hai yang disana. Kau tahu? Diam adalah cara terbaik bagi kita. Do’a adalah senjata terampuh menjaga rasa. Biarkan alunan pinta terus terlantun di sujud terakhir kita. 

Diam. Baik di dunia nyata maupun maya. Janganlah sampai tersusupi godaan setan yang begitu halus merasuki jiwa. Aku tahu, tidak mudah memang menjaga rasa. Namun bukan berarti kita mewajarkannya. Aku tahu, ini zaman fitnah melanda. Yang ibaratnya kita memegang bara api ketika tha’at pada agama. 

Tapi tolong jangan lagi ikuti aku di dunia maya, jika itu menimbulkan mudharat bagi kita. Tak usah lagi kita saling bertegur sapa, jika hal itu akan membuat kita terngiang di hari selanjutnya. Tenang saja, di lauhul mahfuzh sudah disiapkan olehNya, pasangan untuk dunia dan akhirat pula. Tugas kita memantaskan diri, bukan karena manusia tapi lag- lagi harus karena Allah semata. Curahkan semua pada Allah ta’ala. Dan biarkan ini menjadi rahasia antara aku, sajadah, dan sang Pencipta. 

Hai yang disana. Kau tahu? Dia menyiapkan rencana terbaik untuk kita. Bersabarlah. Bersabarlah.

Shinta Larasati Widjanarko
17.27
Pondok Labu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar