Selasa, 11 Agustus 2015

teruntuk yang aku cintai hari ini dan kapanpun



Bismillahirrahmanirrahim

Ibu
Aku masih saja durhaka padamu 

Ibu, lihatlah dibawah telapak kaki itu

Aku lihat sudah tidak ada tempat kosong lagi untukku bernanung selepas ajal bertamu

Lihat, lihat bu tubuhku sudah penuh dengan peluh, jangan kau usik aku lagi ya bu, ku ingin istirahat

Sudahlah bu besok saja meminta tolongnya, tak lihat kaki ku sudah biru, pegal sekali berdiri satu jam di dalam busway

Ah ibu, seperti tak hafal diriku.. nanti saja menyuruhnya, aku lelah seharian beraktivitas, janganlah kau ganggu tidur siangku

Bu, aku tahu kau yang mengurus makanan, pakaian dan banting tulang pula untuk kami, aku pun paham kau pula yang bangun paling pagi dan tidur paling larut

Tapi bu, itu kan memang pekerjaanmu

Jangan cereweti aku bu, aku bosan mendengar ocehanmu

Kau ini bu, diajari menggunakan smartphone saja susah sekali, seperti mengajari anak tk

Cukup bu, aku tak ingin dimarahi lagi aku sudah besar tinggalkan aku sendiri

Aku numpang tidur dan makan saja ya bu dirumah, jangan lupa siapkan makanan terenak dan kasur terempuk, maklum bu aku ini sibuk diluar sana, tak usah kau tanya agenda ku kau takkan mengerti

Tidak usah menelfon lagi bu, aku malu pada teman sejawatku memangnya balita diperhatikan terus

                                                                                      ***
Bu , bangun bu jangan tidur di saat seperti ini 

Bu ini sudah siang, aku akan telat dan ayah tak bisa sarapan

Bu jangan bercanda bu, lihatlah matahari sudah naik, ayam-ayam pun berkokok bersahutan

Jangan tidur terus bu bangunlah bangunlah

Bu, ini tidak lucu bu

Bu...?
                                                                                    ***

Teruntuk ibuku tersayang yang alhamdulillah masih diberi umur
Aku paham dan tahu betul kau tidak mungkin akan menemukan tulisanku ini di blog
Namun bu, aku ingin meminta maaf yang sedalam-dalamnya atas segala kebodohan yang aku lakukan selama hidup
Hanya do’a dan baktiku yang akan selalu menemanimu sampai kapanpun
Aku mencintaimu dengan raga dan jiwaku bu
In syaa Allah, aku berusaha semampuku agar dapat memberikan mahkota dari cahaya untukmu dan ayah
Bi idznillah, aku berusaha agar menjadi qurrata a’yun bagimu dan bagi ayah
Maafkan aku ya bu, aku tidak bisa membalas segala darah yang telah tertumpah
Peluh yang terjatuh dan air mata yang telah mengering
Doa’kan ya bu agar lantuan do’aku selalu tersampai untuk mu. Cintaku untumu bu. Hari ini dan kapanpun.

Shinta Larasati Widjanarko
19.20
Pondok Labu

                  https://titintrisnawati73.files.wordpress.com/2014/06/tumblr_mfenyy_erpb1qecyxbo1_500.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar