Bismillahirrahmanirrahim
Ibu
Aku masih saja durhaka padamu
Ibu, lihatlah dibawah telapak kaki itu
Aku lihat sudah tidak ada tempat kosong lagi untukku bernanung selepas ajal
bertamu
Lihat, lihat bu tubuhku sudah penuh dengan peluh, jangan kau usik aku lagi
ya bu, ku ingin istirahat
Sudahlah bu besok saja meminta tolongnya, tak lihat kaki ku sudah biru,
pegal sekali berdiri satu jam di dalam busway
Ah ibu, seperti tak hafal diriku.. nanti saja menyuruhnya, aku lelah
seharian beraktivitas, janganlah kau ganggu tidur siangku
Bu, aku tahu kau yang mengurus makanan, pakaian dan banting tulang pula
untuk kami, aku pun paham kau pula yang bangun paling pagi dan tidur paling
larut
Tapi bu, itu kan memang pekerjaanmu
Jangan cereweti aku bu, aku bosan mendengar ocehanmu
Kau ini bu, diajari menggunakan smartphone saja susah sekali, seperti
mengajari anak tk
Cukup bu, aku tak ingin dimarahi lagi aku sudah besar tinggalkan aku
sendiri
Aku numpang tidur dan makan saja ya bu dirumah, jangan lupa siapkan makanan
terenak dan kasur terempuk, maklum bu aku ini sibuk diluar sana, tak usah kau
tanya agenda ku kau takkan mengerti
Tidak usah menelfon lagi bu, aku malu pada teman sejawatku memangnya balita
diperhatikan terus
***
Bu , bangun bu jangan tidur di saat seperti ini
Bu ini sudah siang, aku akan telat dan ayah tak bisa sarapan
Bu jangan bercanda bu, lihatlah matahari sudah naik, ayam-ayam pun berkokok
bersahutan
Jangan tidur terus bu bangunlah bangunlah
Bu, ini tidak lucu bu
Bu...?
***
Teruntuk ibuku tersayang yang alhamdulillah masih diberi umur
Aku paham dan tahu betul kau tidak mungkin akan menemukan tulisanku ini di
blog
Namun bu, aku ingin meminta maaf yang sedalam-dalamnya atas segala
kebodohan yang aku lakukan selama hidup
Hanya do’a dan baktiku yang akan selalu menemanimu sampai kapanpun
Aku mencintaimu dengan raga dan jiwaku bu
In syaa Allah, aku berusaha semampuku agar dapat memberikan mahkota dari
cahaya untukmu dan ayah
Bi idznillah, aku berusaha agar menjadi qurrata a’yun bagimu dan bagi ayah
Maafkan aku ya bu, aku tidak bisa membalas segala darah yang telah
tertumpah
Peluh yang terjatuh dan air mata yang telah mengering
Doa’kan ya bu agar lantuan do’aku selalu tersampai untuk mu. Cintaku untumu
bu. Hari ini dan kapanpun.
Shinta Larasati Widjanarko
19.20
Pondok Labu

Tidak ada komentar:
Posting Komentar