Selasa, 13 Oktober 2015

Kupu-kupu yang melata



Bismillahirrahmanirrahim

Kupu-kupu yang melata

Saat ini, kepompong sudah tak menjijikan lagi, ia sudah tampil fashionable dengan kulit terbaiknya 

Kemarin sore, ku lihat awan bersinggungan dengan udara, tak lagi menghasilkan guntur 

Ia menjadi pelangi cantik yang tetiba muncul diantara keduanya

Minggu lalu, darah yang mengucur di pelipis para mujahid, terasa lebih harum daripada setangkai bunga sedap malam

3 hari lalu, suasana perang terasa lebih menyenangkan dibanding arena bermain di dufan

Tadi pagi, kulihat kupu-kupu tak lagi terbang di udara

Ia patahkan sayapnya kemudian melata

Iya, Ia melata

Apakah ini fatamorgana? Atau hanya kenyataan fana?  

Sudahlah, biarkan sang kupu terus melata, dan aku yang berimajinasi dalam nyata

SLW
23:37
Pondok Labu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar