Kamis, 22 Oktober 2015

untitled

Bismillahirrahmanirrahim

And they said, goodbye is the sweetest words that left behind

Well
Nevermind, I'll leave soon


Good-Bye

                    http://data.whicdn.com/images/11164613/5626452411_04688ccc5d_z_large.jpg?1308917505

kata yang tak dapat dieja



Bismillahirrahmanirrahim

Jejak yang kau lafalkan ke dalam mantra
Membekas dengan lekat tanpa kealfaan memori
Aku ingat wajah pertama yang begitu sumringah
Penuh rasa ingin tahu dalam ketidaktahuan
Aku ingat ketukkan pertama yang kau mainkan dalam melodi
Mengayun hati dengan sendu dan iri
Aku ingat sapaan hangat alam mimpi
Yang menyadarkanku dalam ilusi
Lalu kucoba kumpulkan puzzle kenangan yang kau kaburkan kedalam kefatamorganaan
Aku tetap berusaha mengais pecahan beling yang merobek jari jemariku
Aku tak menyerah
Namun
Ternyata anggapanku salah
Kau berlindung dibalik kejenuhan
Kau beralibi dibalik ketidaksabaran
Pergi dengan seutas tali
Hanyut dalam sebuah arogansi
Toh, kita memang tak saling mengenal
Toh, aku tak pernah mendeklarasikan
Ujarmu. Dalam sebuah pembelaan.

Sudah,aku muak
Semoga Tuhan memberikan penawar akan racun yang kau taburkan

SLW
20.00
Dukuh atas

Rabu, 14 Oktober 2015

alam pun menyinyir



Bismillahirrahmanirrahim

Pagi ini, aku melangkahkan kaki keluar rumah lalu kulihat secercah asa di langit sana
Mentari menyapaku, bertanya hal-hal apa saja yang akan kulakukan hari ini
Aku membalasnya, mungkin berleha-leha dengan berdiam di depan laptop untuk menonton drama-drama korea
Kemudian udara segar menghampiriku, bukankah terlalu sia jika menghabiskan usia dengan hal yang tidak terlalu urgensi?
Aku membalasnya, apa salahnya menghibur diri?
Tetiba rumput hijau yang bergoyang menyentuh kakiku, namun kewajibanmu masih banyak yang belum tertunaikan
Aku menjawabnya, iya, nanti ‘kan ku kerjakan semuanya, saat ini aku lelah, ingin berdiam saja dirumah kemudian menghibur diri sepuasnya
Lalu daun  gersang berjatuhan menyentuh pipiku, mengapa kau menjadi se egois ini? apakah Rasul pernah beristirahat dari dakwahnya? Apakah sahabat rasul ada yang meminta rehat sejenak tuk menghibur diri sepuasnya? Apakah mereka melakukan itu? bahkan rehatnya Rasul dan para sahabat tetap diisi oleh hal bermanfaat
Semilir angin menambah nasihatnya kepadaku, siapakah dirimu shinta? Sudahkah sehebat al fatih yang berhasil menaklukan konstatinopel di usia muda? Sudahkah semulia ummu khadijah yang menginfakkan sebagian hartanya? Siapakah dirimu, dengan beraninya meminta rehat dari dakwah ini?
Ayam pun berkokok membangunkan ku dari kematian sementara
Huh, mimpi ternyata

SLW
09.09
Pondok Labu


Selasa, 13 Oktober 2015

Kita bicara apa?

Bismillahirrahmanirrahim

Bila kukatakan "a" apakah kau memahaminya "z"?

bila kau sebutkan "fajar" apakah ku memahaminya "mentari"?

bila kau serahkan "janji" apakah ku kan menangkap "bukti"?

bila kuceritakan "mimpi" apakah kau mendapatkan "inspirasi"?

bila kau sebutkan "masa depan" apakah diriku yang harus "menanti"?

bila memang ini tentang "hati" apakah segala sesuatu harus sesuai "ego pribadi"?

ini bukan tentang a, fajar, janji, mimpi, masa depan, atau pun hati

ini tentang aku, Dia, dan do'a kita yang selalu membersamai

ini tentang kematangan

kepandaian

kecerdasan

kemampuan

kesiapan

dan

keimanan

ini tentang amal, yang kan berjumpa lagi di alam keabadian

ini tentang kehidupan kekal, yang tak kan lagi menjumpa gurauan

ini tentang keseriusan :)

SLW
23.50
Pondok Labu

                      http://legend.az/uploads/posts/2011-10/1317541243_autumm-heart-leaf-love-favim.com-139576.jpg


Kupu-kupu yang melata



Bismillahirrahmanirrahim

Kupu-kupu yang melata

Saat ini, kepompong sudah tak menjijikan lagi, ia sudah tampil fashionable dengan kulit terbaiknya 

Kemarin sore, ku lihat awan bersinggungan dengan udara, tak lagi menghasilkan guntur 

Ia menjadi pelangi cantik yang tetiba muncul diantara keduanya

Minggu lalu, darah yang mengucur di pelipis para mujahid, terasa lebih harum daripada setangkai bunga sedap malam

3 hari lalu, suasana perang terasa lebih menyenangkan dibanding arena bermain di dufan

Tadi pagi, kulihat kupu-kupu tak lagi terbang di udara

Ia patahkan sayapnya kemudian melata

Iya, Ia melata

Apakah ini fatamorgana? Atau hanya kenyataan fana?  

Sudahlah, biarkan sang kupu terus melata, dan aku yang berimajinasi dalam nyata

SLW
23:37
Pondok Labu

Senin, 12 Oktober 2015

sajak tak berbunyi



Bismillahirrahmanirrahim

Kelopak bunga aroma mekar yang bersahutan, terhempas terkapar lalu mencium bibir rerumputan

Eloknya angin menidurkan sari, jatuh hati pada tanah gersang tanpa pernah mengobral sejuknya mentari

Sebongkah batu, terpojokkan oleh cercahan air, mengokohkan diri dengan pasrah akan kehadiran sebuah lubang di sudut tepian

Sayup sayup kudengar lantunan peluh yang menyapu debu taman ilalang

Kucoba berdiri dan berlari meninggalkan kawanan

Tapi apa daya, jiwa kritis disandingkan oleh raga sakit 

Hanya menghantarkanku pada malaikat pencabut nyawa, kemudian tertidur selamanya

SLW
22.54
Pondok Labu

Berlari



Bismillahirrahmanirrahim

Berlari

Disudut desa yang sepi tak berbunyi

Aku menunggu, ia mencari

Tertunduk di alam bawah sadar yang suci

Sembari mengernyitkan dahi, aku bertutur pada sebuah bara api

Ia mencari serpihan diri

Aku pun berlari tanpa henti, ia mengamuk tak karuan unjuk gigi

Aku pun terhenti, ia hening dalam sebuah himpitan ambisi

Ia memaksaku membuka hati dengan kuasanya

Aku membungkamnya dengan memori merah muda

Ia berteori

Aku menyimak

Aku mematung

Ia berirama

Begitulah kami, bagai rembulan dan malam

Sempurna, dalam sebuah kepalsuan

Hari tidak kan pernah seindah ini, jika tak ada hati yang berbau aroma mawar

Guntur tak akan pernah se merdu ini, jika kau dan ku tak pernah dipertemukan

Namun, takdir memaksaku terus berlari 

Menafsir dan mengeja apa itu mati

SLW
21.48
Pondok Labu