Senin, 19 Januari 2015

perjalanan



Bismillahirrahmanirrahim

Dalam sebuah perjalanan, rute yang ditempuh tak selamanya lurus

Ada kalanya berbelok ke kiri, Terkadang menikung ke kanan

Suatu hari menanjak ke atas, Kemudian tetiba menurun curam

Dalam episode film

Tak selamanya berakhir bahagia

Mungkin sebagian besar happily ever after, namun tak jarang menyisakan air mata

Dalam setiap rintik hujan yang jatuh membasahi bumi

Selalu ada pelangi setelahnya

Mungkin terlihat dengan jelas, mungkin juga kabur tertutup awan

Dalam gemuruh ombak yang menyapu putihnya pasir 

Selalu meninggalkan kenangan, menjemput asa yang kian menjauh terbawa angin

Dalam sebuah gang kehidupan, kau akan menjumpai banyak kerikil tajam

Batu-batu besar, dan kejutan lain yang akan mengernyitkan dahimu

Di sisi kiri akan ada yang meludahi, mencaci, bahkan melemparimu dengan cemoohan tajam

Meskipun kau menanam padi, menuai prestasi, dan memelihara kebaikan

Bukankah sejahat-jahatnya orang akan ada yang membela dan sebaik-baiknya orang akan ada yang mencela?

Tenanglah, di sisi kanan selalu akan ada yang menyemangati, menyeka keringat dikala lelah, menghapus air mata di kala sedih

Bersabarlah dalam menyusuri rute kehidupan, saudara seiman akan selalu disana, menepuki tangan memberi semangat, menumbuhkan api yang hampir padam ditenggelamkan oleh mereka yang memaki

Dan yang terpenting Sang Pembuat skenario kehidupan jaraknya lebih dekat daripada urat nadi

Laa yukaliifullahu nafsan illa wus’ahaa

Allah Allah Allah.. sungguh Dia dekat mengabulkan segala permohonan

Allahku luar biasa

Shinta Larasati Widjanarko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar