bismillahirrahmanirrahim
bonjour
Entah kenapa aku excited sekali
belakangan ini, hm mungkin karena dalam beberapa hari aku akan ‘minggat’
sementara dari Jakarta. in syaa Allah dalam hitungan hari aku akan mudik ke
tanah kelahiranku. Mudik, ya mudik. Tiap tahun selalu aku sempatkan berkunjung
ke kediaman kakek nenekku. Meskipun hampir setiap lebaran aku mudik, tapi belum
pernah aku se-excited ini. Apa
mungkin karena bosan dengan rutinitas di Jakarta? atau mungkin hanya ingin
merasakan udara segar dan tenang di pedesaan? Entahlah, yang jelas setiap
melangkahkan kaki ke sana aku selalu merasa nyaman dan tenang. Tidak ada
polusi, tidak ada kebisingan, dan tidak ada kericuhan. Betul-betul pedesaan
yang jauh dari kota. Ketika malam tiba, langitnya seakan berbicara tentang
penciptaan Allah SWT yang Maha Sempurna, hanya disana aku bisa melihat galaxy
bimasakti yang masya Allah mengagumkan. Langitnya betul-betul jernih,
sampai-sampai terkadang aku dan keluarga besar menggelar terpal di halaman
rumah pada malam hari hanya untuk melihat lukisan indah dari Yang Maha Kuasa.
Saat pagi tiba, udaranya seperti berada di Puncak, Bogor. Dingin sekali, bahkan
mulutku mengeluarkan asap ketika sedang berbicara. Namun siang hari udara
berubah 180 derajat menjadi cukup panas. Padahal desaku itu tidak terletak di
tepi pantai atau pun di kaki gunung, bahkan jauh dari keduanya. Tapi uniknya,
tanahnya bukan tanah yang biasa kita jumpai melainkan pasir putih. Ah uniknya
desaku, belum lagi orang-orang yang tinggal disekitar rumah kakek-nenekku yang
ramahnya luar biasa, maklum lingkungan di pedesaan sangat jauh berbeda dengan
di perkotaan. Baiklah, rindu ini semakin menjadi-jadi. Semakin ku tidak sabar
menginjakkan kaki di tanah berpasir yang hangat dengan harum khas itu dan
teriakkan seorang nenek berumur 70 tahun memanggil cucu kesayangannya. in syaa
Allah aku akan kesana mbah kakung dan mbok tuo :) tunggu aku ya!
Semoga Bermanfaat
Shinta Larasati Widjanarko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar