Jumat, 18 Juli 2014

pulang



bismillahirrahmanirrahim
bonjour

Entah kenapa aku excited sekali belakangan ini, hm mungkin karena dalam beberapa hari aku akan ‘minggat’ sementara dari Jakarta. in syaa Allah dalam hitungan hari aku akan mudik ke tanah kelahiranku. Mudik, ya mudik. Tiap tahun selalu aku sempatkan berkunjung ke kediaman kakek nenekku. Meskipun hampir setiap lebaran aku mudik, tapi belum pernah aku se-excited ini. Apa mungkin karena bosan dengan rutinitas di Jakarta? atau mungkin hanya ingin merasakan udara segar dan tenang di pedesaan? Entahlah, yang jelas setiap melangkahkan kaki ke sana aku selalu merasa nyaman dan tenang. Tidak ada polusi, tidak ada kebisingan, dan tidak ada kericuhan. Betul-betul pedesaan yang jauh dari kota. Ketika malam tiba, langitnya seakan berbicara tentang penciptaan Allah SWT yang Maha Sempurna, hanya disana aku bisa melihat galaxy bimasakti yang masya Allah mengagumkan. Langitnya betul-betul jernih, sampai-sampai terkadang aku dan keluarga besar menggelar terpal di halaman rumah pada malam hari hanya untuk melihat lukisan indah dari Yang Maha Kuasa. Saat pagi tiba, udaranya seperti berada di Puncak, Bogor. Dingin sekali, bahkan mulutku mengeluarkan asap ketika sedang berbicara. Namun siang hari udara berubah 180 derajat menjadi cukup panas. Padahal desaku itu tidak terletak di tepi pantai atau pun di kaki gunung, bahkan jauh dari keduanya. Tapi uniknya, tanahnya bukan tanah yang biasa kita jumpai melainkan pasir putih. Ah uniknya desaku, belum lagi orang-orang yang tinggal disekitar rumah kakek-nenekku yang ramahnya luar biasa, maklum lingkungan di pedesaan sangat jauh berbeda dengan di perkotaan. Baiklah, rindu ini semakin menjadi-jadi. Semakin ku tidak sabar menginjakkan kaki di tanah berpasir yang hangat dengan harum khas itu dan teriakkan seorang nenek berumur 70 tahun memanggil cucu kesayangannya. in syaa Allah aku akan kesana mbah kakung dan mbok tuo :) tunggu aku ya!


Semoga Bermanfaat
Shinta Larasati Widjanarko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar