Kamis, 30 Januari 2014

late post Seminar Kemuslimahan Let's Talk About Love


bismilahirrahmanirrahim

Samedi  14 decembre 2013
19.15
Entah mengapa dari semalam pundakku begitu nyeri sehingga tak bisa ku gerakkan kepalaku. Mungkin karena terlalu lelah atau mungkin juga karena posisi duduk yang tidak benar, aku hanya tidur selama 6 jam semalam, tak seperti biasanya yang 7 jam. Aku juga hanya makan sepotong roti dipagi hari, 4 buah gorengan di siang hari dan nasi goreng di sore hari. Sungguh tidak teratur dan tidak sehat. Ya, mungkin karena faktor orang tuaku yang pergi ke Lampung karena suatu urusan,  jadi aku tinggal sendiri di rumah yang sunyi dan senyap ini. Seharusnya aku ditemani oleh saudari sepupuku, namun apa daya  kontrak perjanjian belum selesai namun dia sudah pulang kerumahnya. Aku bangun seperti biasa pukul 05.15 untuk melakukan shalat subuh, sebetulnya tubuhku masih terlalu lelah untuk bangun. Namun tak ada alasan untuk tidak sholat, Allah saja tak pernah ‘pelit’ untuk memberikanku nikmat, masa hanya karena pundak sakit dan tubuh lelah aku tidak sholat. Sholat hanya boleh berhenti atau tidak dilakukan ketika kita sudah berada dalam nafas terakhir. jadi bagaimanapun keadaan kita, kita harus tetap sholat. kalau tidak bisa berdiri ya duduk kalau tidak bisa duduk ya berbaring yang jelas tak ada alasan untuk tidak shalat. Semoga kita semua diberi keteguhan hati untuk selalu mendirikan shalat tepat waktu aamiin. aku melihat ke sekeliling rumahku ternyata ada kotoran piring dan bau tak sedap yang dikeluarkan dari sayur basi sisa kemarin. ketika waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 akupun memulai untuk mencuci piring yang kotor dan lumayan banyak itu, sekitar 20 menit waktu yang kubutuhkan setelah itu aku pun bergegas mandi lalu menyempatkan shalat dhuha. aku harus mandi sepagi itu karena aku akan menghadiri acara kemuslimahan di Universitas Indonesia pukul 09.00,  acara yang bertema let’s talk about love membahas tentang banyak hal dari mulai ta’aruf khitbah nikah sampai cara menjaga hati bagi yang belum siap menikah. Aku berangkat pukul 07.30 dan sampai pukul 08.30.. aku janjian dengan Kak Milka untuk bertemu di stasiun pondok cina dan setelah menunggu kurang lebih 1 jam aku pun masuk ke dalam perpustakaan pusat UI. aku pikir acara sudah dimulai 1 jam yang lalu karena jam sudah menunjukkan pukul 09.50 ternyata tidak. Karena aku dan Kak Milka mendaftar melalui Onthespot maka kami tidak usah mengantri, kami langsung masuk dan ternyata wah tempatnya bagus sekali  alhamdulillah masih banyak kursi kosong, 90% pesertanya adalah muslimah dan sisanya adalah para ikhwan. Acara pun dimulai pada pukul 10.00, seperti biasa dalam memulai majelis ilmu selalu didahului dengan tilawah Al-Qur’anul kariim. setelah itu, muncul 3 pembicara yang salah satu diantaranya aku kenal yaitu mba Amalia Dian founder akun @pedulijilbab sementara dua lainnya aku masih belum mengenalnya. Pembicara pertama yaitu Febrianti Almira dengan akun twitter @Pewski seorang penulis buku be a great muslimah ia menceritakan pengalaman hidupnya yang menarik yaitu dia ternyata adalah seorang mantan anggota cheerleaders kemudian insyaf lalu menjadi modern dancer kemudian benar-benar insyaf menjadi seorang anggota PMR. Ia yang dahulu sering bergonta-ganti pacar karena ia sangat tidak tahan hidup sendiri dan selalu mencoba untuk memiliki pacar bagaimanapun caranya. Sampai pada suatu ketika, dirinya sudah lelah mencari pacar dan memutuskan untuk berhenti melakukan kebiasaannya itu. Lalu tiba-tiba gurunya menanyakan kepadanya tentang ta’aruf dengan seorang ikhwan. Ia yang pada saat itu masih belum paham agama belum mengerti perihal ta’aruf, khitbah, dan sebagainya. Guru ngajinya pun memberitahu apa itu ta’aruf, singkat cerita dia ta’aruf dengan seorang ikhwan si ikhwan memberikan video perkenalan kepadanya sementara dirinya memberikan powerpoint untuk si ikhwan. Mereka pun bertemu di suatu tempat tentunya ditemani oleh sang guru sebagai moderator. Ia mengatakan kalau sang ikhwan sangat pendiam, lalu dia meminta si ikhwan untuk menemui orangtuanya kalau si ikhwan memang benar-benar serius ingin menikah. Karena memang serius untuk menikah  si ikhwan pun menemui orang tua pewski, mereka pun memutuskan untuk menikah 2 bulan kemudian setelah disetujui oleh orang tua pewski. Segala sesuatu dipersiapkan dan undangan sudah siap untuk disebar. Pewski sudah merasakan adanya benih-benih ketertarikan dengan si ikhwan lalu pada suatu hari pewski dan si ikhwan bertemu dengan seorang ustadz. Sang ustadz mengajukan pertanyaan kepada pewski dan si ikhwan  “apa tujuan kalian menikah?” .. pewski menjawab “karena cinta kepada Allah SWT..” lalu si ikhwan menjawab “untuk menyepurnakan setengah agama”... lalu pak ustadz menanyakan suatu hal kembali “bagaimana jika ternyata kalian batal menikah” mereka berdua terdiam lalu pewski menjawab “yaa jangan sampai lah pak ustadz.. kan kita udah ngelakuin segala sesuatunya.. semoga aja ngga” lalu si ikhwan menjawab “yaa persiapan kan sudah selesai pak ustadz tinggal nyebar undangan.. jangan sampai lah..” lalu pak ustadz menanggapinya “ KALIAN BERDUA BOHONG KALAU BEGITU... kamu(pewski) bohong.. kamu bilang tujuan kamu menikah adalah karena cinta mu kepada Allah.. kamu juga(ikhwan) katanya kamu menikah karena ingin menyempurnakan setengah agamamu.. tetapi kamu khawatir akan hambatan yang akan menghadang.. kalau kalian memang menikah hanya karena Allah SWT semata, kalian tidak akan pernah risau dengan berbagai kendala yang menghadang.. kalian tidak akan khawatir kalau kalian memang tidak berjodoh karena cinta kalian yang disandarkan kepada Allah.. jadi.. sebaiknya sekarang, kalian luruskan niat kembali.. yaitu menikah karena Allah SWT..” dan ternyata benar h-14 pernikahan batal diselenggarakan.  Namun anehnya pewski tidak merasa sakit hati. Ia merasa seperti jatuh dari langit namun ditangkap oleh Allah dan diturunkan secara perlahan. Memang tidak enak tapi tidak menyisakan sakit hati. Subhanallah.. maka ada sebuah pesan yang bisa diambil dari Febrianti Almira atau Pewski  yaitu ’maka luruskanlah niat karena ALLAH SWT , karena apa yang Allah perintahkan pasti selalu baik.. jauhi khalwat! Lalu pantaskan diri hanya karena Allah bukan karena sang jodoh’ masyaAllah... 
Setelah sesi pewski,  pembicara kedua adalah Amalia Dian founder akun @pedulijilbab. Ia menjelaskan tata cara pernikahan yang Islami mulai dari ta’aruf khitbah lalu menikah. Dalam islam tidak ada yang namanya pacaran, pacaran adalah suatu aktivitas yang dilarang dalam Islam karena menjurus ke arah perzinahan. Memang tidak semua pacaran berakhir ke dalam perzinahan NAMUN setiap perzinahan diawali oleh pacaran. seperti Firman Allah dalam kitab suci Al-Qur’an “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” Q.S. Al-Isra : 32 ayat ini sudah sangat menegaskan kalau pacaran itu dilarang. ayat ini adalah firman Allah, jadi yang melarang kita pacaran siapa? Bukan aku tapi ALLAH SWT Tuhan Pencipta Semesta Alam J nah terus gimana caranya berkenalan dengan calon pasangan hidup? Yaitu dengan cara Ta’aruf. Apa itu ta’aruf? Khitbah? Walimah? dan lain lain? Insya Allah akan dijelaskan di entry selanjutnya.
Pembicara ketiga adalah ukhti Syamsa Hawa(Shinta Dewi) adalah pemimpin redaksi majalah ANNIDA. menurut saya ia sangatlah hebat, mengapa?  Karena menjadi PemRed suatu majalah? Bukaan, ia hebat karena menjaga prinsipnya selama 20 tahun. Ia berprinsip tidak pacaran sebelum akad dan ditengah arus modernisasi ia menjadi salah satu bukti ukhti shalihah yang sukses menjaga diri dari kemaksiatan. Disaat teman-temannya justru berlomba-lomba untuk berpacaran ia malah sibuk menjaga diri dari kemaksiatan dan menjauhi pacaran. Namun pada suatu ketika ia berfikir kalau orang baik biasanya cepat ‘dipanggil’ Allah. Ia teringat bahwa Nabi SAW bersabda “Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat sesudahnya, dan anak shalih yang mendoakannya”. Kalau begitu dia pun berfikir harus memiliki anak yang shalih agar bisa mendoakannya ketika ia sudah tiada nanti. Kemudian ia menikah pada umur 20 tahun dan sekarang umurnya sudah 27 tahun. Alhamdulillah selama 7 tahun membangun bahtera rumah tangga ia dikaruniai 1 orang anak. Ia berpesan kepada kami semua (para hadirin) 4 hal yang harus dipersiapkan untuk menikah. Apa sajakah itu? 1. Fisik 2. Finansial 3. Ilmu 4. Mental. Fisik adalah persiapan lahiriah bagi pengantin lelaki dan wanita, Finansial adalah persiapan materi ke depannya yang penting bukan pekerjaan tetap MELAINKAN tetap bekerja :D, Ilmu adalah berbagai pengetahuan baik tentang agama maupun dunia namun yang terutama adalah agama. Apalagi bagi seorang ibu, al madrasah al ula ; ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya, seorang calon ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendidik anaknya nanti agar kelak dapat menjadi anak yang sholeh/ah. Mental adalah persiapan batin mengenai berbagai kemungkinan yang akan terjadi  termasuk kemungkinan buruk. Karena lagi-lagi manusia hanya dapat berencana Allah lah yang menentukan J. Dan untuk lebih memantapkan hati kita tentang sang jodoh maka shalat istikharah lah. Syamsa hawa juga berucap bahwa berdasarkan penelitian, 85% pernikahan yang diawali pacaran pasti diakhiri dengan perceraian. Na’udzubillah L
Setelah sesi mereka bertiga, lanjut dengan sesi talkshow bersama Sa’id Rosyadi boss akun @ikhwahgaul serta sang istri yang bernama Armyta dan M. Cholidi Asadil Alam pemeran Azzam dalam Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Aku kagum sekali ternyata Sa’id menikahi Amryta pada umur 19 tahun dan banyak sekali rintangan yang menghadang pada awalnya namun memang kalau jodoh dan sudah seizin Allah maka tak ada lagi yang dapat menghalangi. Mereka dipertemukan di suatu organisasi, dan ternyata Sa’id memang sudah merasa cocok dan mengagumi Amryta karena akhlaknya yang mulia. Memang benar Amryta sangat cantik meski sudah di tutupi kecantikannya  dengan hijab syar’i nya namun ia tetap terlihat bersinar. Menikah muda adalah salah satu solusi bagi kita yang sudah siap lahir batin dan juga menjadi solusi agar tak terjadi perzinahan. Kemudian setelah sesi Sa’id Rosyadi dilanjutkan oleh Cholidi Asadil Alam, MasyaAllah :$ beliau sangat karismatik dan tinggi. Beliau menjelasakan tentang cinta yang harus dijaga agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang membawa kemudharatan. Beliau mengaku bahwa selama ini yang beliau lakukan adalah untuk kedua orang tua tercinta. Bahkan memenangkan penghargaan pada saat bermain peran di Film Ketika Cinta Bertasbih pun semua itu dipersembahkan untuk kedua orang tua beliau. Dan cara-cara menjaga hati kita salah satunya adalah menjaga hati karena orang tua, kita dapat memaksimalkan segala sesuatu untuk orang tua kita. Melakukan segala hal sebaik mungkin untuk menyenangi hati orang tua kita, setidaknya agar kita dapat menjadi Qurrata a’yun. Dengan begitu kita pun dapat fokus dengan orang tua kita dan menjaga hati karena Allah SWT. Jodoh tak akan kemana asal kita memperbaiki diri terus menerus, dan menjemputnya dengan cara syar’i.  Dan akhir kata beliau pun meminta doa dari kami semua “doakan saya ya agar mendapat jodoh yang terbaik” aamiin banyak sekali muslimah yang ngefans dengan Cholidi dan bukan tidak mungkin ada di dalam diri kami para peserta seminar yang berdoa “semoga saya yang menjadi sosok terbaik itu aamiin” haha hanya bercanda J. Alhamdulillah kesempatan yang luar biasa berada di tempat tersebut dan mendapatkan ilmu dari pembicara yang luar biasa keren dan alim insya Allah. Semoga di lain kesempatan kita semua dapat datang ke acara-acara bermanfaat seperti itu aamiin. Allahu akbar!

semoga bermanfaat
Shinta Larasati Widjanarko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar