Assalamualaikum wr wb
Tahun baru masehi? cukuplah tahun baruku tahun baru hijriyah :)
Alhamdulillah tahun baru masehiku saat ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, setiap malam tahun baru aku selalu merayakannya. Entah hanya begadang tidak jelas sampai pergi keluar dan merayakannya bersama orang-orang. Beberapa tahun yang lalu ketika aku masih kelas 6 SD, aku merayakannya bersama kedua orang tuaku dengan pergi ke Monas menggunakan motor. Namun naas, di tengah perjalanan tiba-tiba ban motor Papah ku bocor, tetapi untung tak jauh dari situ terdapat tukang tambal ban. Setelah selesai ditambal kami pun melanjutkan perjalanan namun lagi dan lagi baru sekitar 100 M dari tempat tambal ban, motor Papah ku bocor lagi untuk kedua kalinya. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 11.30, yasudah kami pun tidak jadi merayakan tahun baru di Monas kami langsung pulang dan mampir ke salah satu restoran fastfood di bilangan Jakarta Selatan.
Tahun berikutnya ketika ingin merayakan tahun baru, aku sekeluarga juga ditimpa kemalangan. Alih-alih ingin menikmati tahun baru di jalan kami malah diguyur hujan yang sangat deras. Kami pun terjebak di pinggir jalan tepatnya di Trogong untuk menunggu hujan yang reda. Aku dan Mamahku tidak membawa jas hujan, kami pun kehujanan dan sangat kedinginan.
Sejak saat itu aku memutuskan tak akan pernah ingin keluar rumah ketika malam tahun baru masehi, tapi aku tetap merayakannya dengan membeli terompet dan kembang api bersama saudara-saudara ku atau bahkan begadang hingga tengah malam untuk menonton film barat yang tidak jelas.
Tetapi alhamdulillah itu dulu.. :")
dulu ketika aku masih jahiliyah
ketika aku masih bodoh dalam hal agama
Alhamdulillah sekarang aku membuka hidayah yang diberikan ALLAH SWT, apa itu? AL-Qur'an dan As-Sunnah. Aku sekarang tahu bahwa itu merupakan budaya pagan serta budaya kaum Yahudi dan Nashara, tidak mungkin bagi seorang Muslim merayakan perayaan yang tak terdapat di Al-Qur'an dan tak pernah di contohkan Rasulullah SAW. Namun kenapa bisa justru banyak Muslim di Indonesia yang merayakan perayaan ini? karena mereka -mencontek kata kata ustadz Felix- membebek alias ikut-ikutan. Sayangnya mereka tidak terlalu paham agama Islam, dan dengan mudahnya budaya luar merasuki diri mereka. Sayangnya lagi, ketika mereka di nasehati untuk tidak ikut-ikutan budaya kufur mereka malah tidak terima dan berkata "Islam kaku amat sih" :( masya Allah, semoga Allah SWT menunjuki mereka ke jalan yang benar. Allahumma aamiin. Ingat! kita semua kaum muslimin hanya memiliki 3 perayaan, yaitu : Iedul fitri, Iedul adha, dan Hari Jum'at itu semua sudah lebih dari cukup bukan? dan janganlah kita menyerupai kaum Yahudi dan Nashrani karena Rasul bersabda :“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah: 1/676)
Na'udzubillah
Terus tahun baru ngapain dong? mumpung masih ada umur kita dapat bermuhasabah diri, dan lebih baik lagi kita mengaji untuk tabungan kita di akhirat nanti. yuk #indonesiamengaji :)
Terus tahun baru ngapain dong? mumpung masih ada umur kita dapat bermuhasabah diri, dan lebih baik lagi kita mengaji untuk tabungan kita di akhirat nanti. yuk #indonesiamengaji :)
lebih lengkapnya lihat ->http://felixsiauw.com/home/dewa-matahari-di-perayaan-tahun-baru-pandangan-islam/
Semoga Allah SWT menjaga kita dari hal-hal yang bathil, Allahumma Aamiin.
Semoga bermanfaat
pict from: ALFATIH Studios
Wassalamualaikum wr wb
Shinta Larasati Widjanarko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar