Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahilladzi bini’matihi
tathimushsholihat
Segala
puji bagi Allah, Dzat yang Maha Sempurna. Sang pemilik kehidupan. Tuhan Yang
Maha Esa. Sekali lagi segala puji hanya untukMu ya Rabb.
Hari
ini, tepat 20 tahun yang lalu seorang bayi lahir ke dunia, lahir di sebuah
rumah kecil di pedalaman sebuah desa. Menangis, merengek membuat pertanda,
bahwa sebuah jantung telah berdetak dan sebuah nyawa menghidupkan raga. Bayi tersebut
saat ini sudah beranjak dewasa, genap berkepala dua dan memiliki segudang mimpi
yang menunggu tuk diwujudkan. Alhamdulillah, i’m officially twenty! Sesungguhnya
usia ini tidak pernah bertambah. Hakikat ulang tahun adalah berkurangnya waktu
di dunia. 20 tahun sudah saya menghabiskan waktu di dunia. Entah sudah berapa
ribu dosa yang saya perbuat, entah sudah berapa kali kesiaan terucap dari
mulut, entah bagaimana nanti nasib saya di padang mahsyar,
mempertanggungjawabkan setiap detik yang saya lewati ketika hidup di dunia yang
fana ini.
Genap
sudah 20 tahun saya melewati suka duka kehidupan, lika-liku skenario yang Allah
tetapkan, keputusan dan perbuatan yang beragam, melahirkan sebuah pelajaran dan
juga penantian untuk dipertanggungjawabkan. Tidak perlu sebuah perayaan,
ataupun pesta, hanya lantunan do’a yang terus menderas menuju Arsy Nya serta
ucapan orang-orang terkasih, itu semua sudah membuat saya sangat bahagia. Semakin
bertambah angka, semakin bertambah juga kematangan dalam berfikir dan
bertindak. Semoga di usia ini, saya bisa mewujudkan mimpi yang masih terpendam,
kebermanfaatan yang senantiasa dirasakan orang-orang sekitar, serta kebahagiaan
yang ingin sekali saya selalu berikan kepada mamah papah saya.
Terimakasih
banyak tentunya kepada mamah papah, saya janji akan terus berusaha menjadi
qurrota a’yun serta berusaha mengakselerasi diri, kepada MR pertama saya kak
mimil, senantiasa menjadi kakak yang menasehati dan mengingatkan. Selalu berada
di tempat yang bisa saya jangkau, selalu ada jika saya membutuhkan, saya yakin
do’a nya lah yang menjadi salah satu faktor saya berada di jalan dakwah ini
selain doa orang tua saya tentunya, uhibbuki fillah kak milk. Soulmate saya
sejak tingkat pertama kuliah, Restu a.k.a. Tutu a.k.a Oma, tidak ada hal
sedikitpun yang tidak saya ceritakan padanya, terimakasih selalu berada di
samping saya, sangat bersyukur bisa memiliki seorang soulmate sepertimu,
uhibbuki fillah tu. Aziza putri suwardi dan Dona intan puspita rini sahabat
sejak SMA, segala hal sudah terlewati bersama, berharap suatu saat kita bisa
berkumpul lagi seperti sedia kala. Love you guys as always, semoga keberkahan
selalu melimpah kepada kalian ya. Last but not least kawan-kawan ‘take a rest’
semoga kita senantiasa istiqomah berada di jalanNya. Mereka semua merupakan
salah satu kepingan penting dalam frase kehidupan saya. uhibbukum fillah lillah
billah.
Yes,
i’m officially twenty now!
SLW
20.42

Tidak ada komentar:
Posting Komentar