Bismillahirrahmanirrahim
Hujan, bertandang dengan
sukacita, menepis abu yang terkatung-katung di udara
Menggemburkan geliat
cacing dalam perut bumi, untuk terus mengikuti alunan melodi
Kepalan tangan yang
menggelora, kuyup diterpa hembusan angin topan
Kembalinya anak ayam ke
peraduan menyurutkan keinginan perhelatan panjang sebuah komedi dalam
perjalanan
Genangan kemampuan yang
dilukis dengan terpampang, menyulitkan rival untuk membanjiri lahan kemenangan
Anak kemarin sore,
berteriak akan kesulitan
Namun, burung-burung
bernyanyi mengalihkan perhatian
Berita-berita di TV
membungkam kebenaran
Dan ambisi para penguasa
untuk menghabisi asa yang tersudut di tepian kelopak mata
Habis sudah sembako hari
ini, biarkan ku tidur telentang disini dan terus berharap agar besok aku
terbangun dalam sebuah mimpi
Hujan, bertandang dengan
sukacita, menepis khilaf diantara kemunafikan manusia
SLW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar