Sabtu, 23 Mei 2015

mahasiswa?



Bismillahirrahmanirrahim


Seruan itu sudah di kumandangkan beberapa hari silam

Tinggal menunggu waktu untuk membuktikan

Wah, realita dunia mahasiswa

Aku berdecak kagum karenanya

Masih idealis, berfikir kritis, berjiwa tulus

Teriknya matahari tak pernah meluluhkan semangat menggelora

Mendidihnya aspal tak mengangkat pijakkan yang mengakar

Dorongan dan hentakkan dari tangan besi sang penjaga  tak pernah menggetarkan

Inilah kami! Mahasiswa! Berapa jumlah kami? SATU

Berjuta kali turun aksi, bagiku satu langkah pasti

HIDUP MAHASISWA! HIDUP RAKYAT TERTINDAS INDONESIA!

Kalimat itu lagi dan lagi menggetarkan hati ku membuat sekujur tubuh merinding

Meski tak bisa di generalisasi.. namun kuyakin setidaknya

Masih banyak mahasiswa yang bermental baja berjiwa ikhlas

Bagaimana tidak? Kami ‘dipanggang’ dibawah terik matahari selama sekian jam

Tanpa dibayar sepeser pun

Berdiri menahan haus dan lapar sambil terus berusuara keras diatas mobilsound

Memantik api yang sudah terlalu lama padam dalam jiwa mahasiswa

Demi apa? Tak lain dan tak bukan adalah menyuarakan aspirasi rakyat

Menginginkan kesejahteraan rakyat! Ya, hanya rakyat! Demi rakyat indonesia!

Aku baru sadar kali ini, masyaa Allah

Tulus sekali mereka..

Satu hal yang kutahu pasti

Malaikat selalu bersama mereka yang menyuarakan kebenaran

Aamiin.

Ada sebuah pernyataan yang menginspirasiku hari ini



“jika ada 1000 orang yang menyuarakan kebenaran, maka pastikan AKU berada di dalamnya”

“jika ada 100 orang yang menyuarakan kebenaran, maka saksikan dan pastikan bahwa AKU adalah salah satunya”

“jika ada 10 orang yang menyuarakan kebenaran, saksikanlah! Bahwa AKU berada di antaranya”

“jika hanya ada 1 orang yang menyuarakan kebenaran, maka saksikanlah! Pastikanlah! Bahwa orang itu adalah AKU!”

“dan jika! Sudah tidak ada lagi orang yang menyuarakan kebenaran! Maka pastikanlah bahwa AKU sudah mati untuk tidak menyampaikan kebenaran lagi!”

Masyaa Allah, ikrar ini berat sekali. Namun in syaa Allah bi idznillah Allah kuatkan Allah mudahkan.


Pondok labu

21. 50

Shinta Larasati Widjanarko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar