Bismillahirrahmanirrahim
Dalam sebuah perjalanan, rute yang ditempuh tak selamanya lurus
Ada kalanya berbelok ke kiri, Terkadang menikung ke kanan
Suatu hari menanjak ke atas, Kemudian tetiba menurun curam
Dalam episode film
Tak selamanya berakhir bahagia
Mungkin sebagian besar happily ever after, namun tak jarang menyisakan air
mata
Dalam setiap rintik hujan yang jatuh membasahi bumi
Selalu ada pelangi setelahnya
Mungkin terlihat dengan jelas, mungkin juga kabur tertutup awan
Dalam gemuruh ombak yang menyapu putihnya pasir
Selalu meninggalkan kenangan, menjemput asa yang kian menjauh terbawa angin
Dalam sebuah gang kehidupan, kau akan menjumpai banyak kerikil tajam
Batu-batu besar, dan kejutan lain yang akan mengernyitkan dahimu
Di sisi kiri akan ada yang meludahi, mencaci, bahkan melemparimu dengan cemoohan
tajam
Meskipun kau menanam padi, menuai prestasi, dan memelihara kebaikan
Bukankah sejahat-jahatnya orang akan ada yang membela dan sebaik-baiknya
orang akan ada yang mencela?
Tenanglah, di sisi kanan selalu akan ada yang menyemangati, menyeka
keringat dikala lelah, menghapus air mata di kala sedih
Bersabarlah dalam menyusuri rute kehidupan, saudara seiman akan selalu
disana, menepuki tangan memberi semangat, menumbuhkan api yang hampir padam
ditenggelamkan oleh mereka yang memaki
Dan yang terpenting Sang Pembuat skenario kehidupan jaraknya lebih dekat
daripada urat nadi
Laa yukaliifullahu nafsan illa wus’ahaa
Allah Allah Allah.. sungguh Dia dekat mengabulkan segala permohonan
Allahku luar biasa
Shinta Larasati Widjanarko