Bismillahirrahmanirrahim
Seandainya kau tau bahwa, kau
sungguh berharga. kau bisa jadi apa saja, asal kau berupaya.
Seandainya kau tau apa, doa ayah dan bunda. tak mungkin sampai engkau tega, mematahkan mimpinya.
Seandainya kau tau apa, doa ayah dan bunda. tak mungkin sampai engkau tega, mematahkan mimpinya.
Teruslah bergerak hingga rasa
lelah, sendiri kelelahan mengikutimu.
Sebab nanti suatu hari, kau akan tersenyum setiap pagi, menikmati jerih diri, dan segala yang telah kau lalui.
Sebab nanti suatu hari, kau punya cerita tuk dibagi, tentang mimpi yang tak pasti, namun kau membuatnya terjadi.
Belum saatnya berhenti, ayo terus mendaki, sudah tak jauh lagi kini, ayo terus dekati.
Sebab nanti suatu hari, kau akan tersenyum setiap pagi, menikmati jerih diri, dan segala yang telah kau lalui.
Sebab nanti suatu hari, kau punya cerita tuk dibagi, tentang mimpi yang tak pasti, namun kau membuatnya terjadi.
Belum saatnya berhenti, ayo terus mendaki, sudah tak jauh lagi kini, ayo terus dekati.
Seandainya kau tau apa, dibalik
gunung sana, terhampar padang bunga-bunga, kau akan bahagia.
Seandainya kau tau bahwa anak-anakmu kelak, inginkan sebuah cerita pahlawan dihidupnya.
Teruslah bergerak hingga rasa lelah, sendiri kelelahan mengikutimu.
Seandainya kau tau bahwa anak-anakmu kelak, inginkan sebuah cerita pahlawan dihidupnya.
Teruslah bergerak hingga rasa lelah, sendiri kelelahan mengikutimu.
Sebab nanti suatu hari, kau akan
tersenyum setiap pagi. Menikmati jerih diri, dan segala yang telah kau lalui.
Sebab nanti suatu hari, kau punya cerita tuk dibagi, tentang mimpi yang tak pasti, namun kau membuatnya terjadi,
Sebab nanti suatu hari, kau punya cerita tuk dibagi, tentang mimpi yang tak pasti, namun kau membuatnya terjadi,
Belum saatnya berhenti, ayo terus mendaki, sudah tak jauh lagi kini, ayo
terus dekati... semua mimpi.
Sebuah lagu berjudul Ayo Terus Mendaki
Lagu yang
membuatku semakin mantap melangkah.
Allah.. Allah..
Allah.. terima kasih banyak. Terima kasih banyak telah menganugerahiku
saudari-saudari yang luar biasa. Aku mencintai mereka karenaMu in syaa Allah. Seorang
akhwat shaliha tiba-tiba mengirimiku sebuah audio di whatsApp, aku terharu
sekali ketika mendengarkannya. Sebuah lagu akustik yang liriknya memotivasiku
untuk tetap semangat menegakkan pundak. Jazakillahu khayr ka lind :)
“dek, ada
sebuah nasihat dari kakak untukmu. Dan nasihat ini berupa sebuah analogi. Menghadapi
hal yang menanti didepan untuk ditunaikan ibarat kita ingin memasukki hutan. Mungkin
kamu sendirian masuk kesana. Kamu membayangkan hal-hal mengerikan, seperti
binatang buas, takut tersesat, gelap, tidak ada kawan, akan kelaparan dan lain
sebagainya. Kamu akan berfikir segala hal yang menakutkan ketika memasukkinya. Tapi
jangan khawatir dek, kita tidak akan pernah tahu apa yang ada didalamnya. Bisa
jadi kita akan menemukan hal lain yang membuat kita tersenyum lega. Siapa tahu
di dalam hutan tersebut terdapat sungai, air terjun, pemandangan yang indah,
hewan-hewan yang lucu, tumbuhan yang cantik dan lain sebagainya. Apa maknanya? Jalani
saja apa yang ada di depan mata. Tunaikanlah dengan ikhlas dan mengharap
ridho-Nya. Belum tentu segala keburukan yang kita khawatirkan akan terjadi. Pun
kalau terjadi in syaa Allah Dia akan menguatkan kita. Yakinlah akan ada masanya
dimana kita akan tersenyum senang setelah ditempa berbagai ujian kehidupan.” Ma
syaa Allah, jazakillah khayr ka cy :)
Serta asupan-asupan
nasihat yang diberikan oleh murrabiyahku tersayang. Masyaa Allah, aku sungguh
bahagia. Bahagia karena Allah SWT benar-benar mengirimiku bidadari2 surga untuk
memberi semangat, mengirimkan doa, dukungan, serta menasihatiku terus untuk
itqon berada di jalan dakwah. Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah.
Teman seperjuangan
yang selalu sabar mendengarkan keluh kesahku, segala hal yang sedang kurasa,
dan beberapa hal lainnya yang mengganjal di hati. Mereka selalu ada untukku.
yaRabb aku
yakin Kau pun akan selalu ada disisiku. Karena Engkau dekat, mengabulkan segala
permohonan. Aku pun yakin, ini adalah bentuk penjagaanMu. Alhamdulillah ‘alaa
kulli haal.
Shinta Larasati Widjanarko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar