Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahiladzi
arsala rasulahu bil huda wa dinil haq..
Pesta demokrasi usai sudah.. kotak suara rampung memutuskan pemimpinnya.
Hari itu malaikat telah mengangkat pena, menjadi saksi akan sebuah amanah yang
berhasil menemukan pundak baru untuk dipikul.
Sebuah halaman anyar baru saja tersematkan, dalam buku catatan seorang
mahasiswi jurusan bahasa. Ada yang menunggu di depan sana. Sesuatu yang wajib
untuk ditunaikan, sesuatu yang bahkan langit dan bumi menolaknya karena takut
akan mengkhianati. Namun, manusia memang bodoh, Ia malah menawarkan diri untuk
memikulnya.
Astaghfirullah.. semoga diri yang lemah dan cetek ilmu ini bisa segera
berbenah. Menjadi pribadi yang memegang janji. Mempertebal iman dan ilmu, dimana
jika kehilangan salah satu diantaranya maka akan menjadi pincang.
Sebetulnya ini bukanlah pilihan hidupnya, namun Allah sudah menuliskan
namanya di Lauhul Mahfuz beberapa juta tahun silam. Dan inilah takdir hidup
yang harus dilewati. Berat sungguh berat, menjadi sosok yang akan dinilai
tindak tanduknya. Khawatir tidak mampu memikul amanah dan janji. Takut jika
akan mendzolimi beberapa pihak. Tapi lagi-lagi laa yukalifullahu nafsan illa wusahaa.
In syaa Allah seberat apapun itu jika Dia selalu mendampingi, maka semua
akan terasa lebih ringan. Tidak peduli dengan celaan dan penolakan mereka ,
yang terpenting adalah Asal Allah Senang. Luruskan lagi niat yang sempat
berbelok, kemudian isi ruhiyah sampai full (mendekatkan diri kepada Illahi). Rencana
manusia memang baik namun rencana Allah laah yang paling baik.
Bismillah.. in syaa Allah siap!
Shinta Larasati Widjanarko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar