Bismillahirrahmanirrahim
Tak terasa 1 tahun berlalu, padahal rasanya baru saja kemarin sore aku mendaftarkan
diri ke divisi itu. Sudah menjadi keinginan sejak awal menjadi MaBa aku masuk
ke Lembaga Dakwah. Aku belum bisa masuk ke LDK karena harus mengawali jejak
langkah di LDF terlebih dahulu. Tak apa, yang penting aku tetap masuk ke LD. Maka
pilihan pertamaku adalah syiar, yang ketika itu MLT-KU dilaksanakan di villa AJ
Garden pada tanggal 4-5 januari 2014. Apa alasan kalian memilih syiar? Pertanyaan
yang ketika itu dilontarkan kadept syiar 2013 bernama ka ahtum ketika berkumpul
per departemen. Dengan mantap kujawab “karena saya ingin menyiarkan agama islam
kepada teman-teman saya. Saya ingin mengajak mereka lebih dekat dengan
agamanya.” Ya Allah, ternyata berat sekali perkataan tersebut. Karena kelak
akan diminta pertanggungjawaban disisiNya.
Aku pun bahagia. Sangat bahagia. Bertemu dengan teman-teman baru dari
berbagai jurusan, ada kak Faishal Abdillah JBSA ‘11 selaku kadept syiar 2014,
Khairunnisa Restu JBP ’13, Bunga JBSI ’11,
Anisa JBSA ’12, Anis Danayah JBSA ’13, Mujahidah Ummu JBSI ’12, Linda Weni JBSI
’12, Wanda JBSI ’12 , Faqih ED ’13, Osy Benu ED ’13, Ardhi Alfitriansyah ED ’10,
Hadi JBSA ’13, Luthfi JBJP ’12 dan Danar
ED ’13.
Bagiku, mereka bukanlah rekan kerja melainkan keluarga keduaku di kampus.
alhamdulillah dept. Syiar sering mengadakan agenda kultural dimana dengan
adanya agenda tersebut kami menjadi lebih dekat dan lebih memahami satu dengan
yang lainnya. Terimakasih kepada Allah, terimakasih kepada kadept syiar. Pada awal
kepengurusan, sang kadept mengajak kami untuk makan bareng di nasi goreng utan
kayu. Selain untuk rapat, kami juga saling bertanya qodoya roa’i. Setelah itu
ditengah kepengurusan, kami mengadakan rihlah ke monas. Masyaa Allah, agendanya
sederhana namun aku sangat bahagia. Kemudian di akhir perjalanan kami, kami
diajak sang kadept untuk makan bareng di WS. Ini mungkin menjadi rihlah
terakhir kami.
Ketika waktu itu ka faishal bertanya, bagaimana rasanya berada di dept. Syiar
selama satu tahun kepengurusan? Mungkin jawabanku waktu itu tidak sempurna. Karena
pada hari itu aku sedang di gusarkan oleh masalah lain yang tak kalah penting. Inilah
jawabanku yang sesungguhnya. Aku tidak pernah mempermasalahkan kekurangan yang
terjadi ketika kita menjalani proker, karena bagiku itu adalah suatu evaluasi
serta pembelajaran. Tidak ada gunanya kita saling menyalahkan, karena nasi yang menjadi bubur tidak akan bisa
kembali menjadi nasi. Yang terpenting adalah bagaimana menikmati bubur tersebut
dan belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama di tahun berikutnya. Qadarullah
banyak personil yang gugur di tengah perjalanan , mungkin ini bisa juga
dikatakan seleksi alam. Berbuat baik itu mudah tetapi istiqomah untuk
menjalankannya itu butuh suatu keteguhan. Mungkin juga beberapa diantara mereka
sedang sibuk mengurusi skripsi dan tugas akhir lainnya karena tidak sedikit
yang berada di tingkat akhir. Atau beberapa diantara mereka disibukkan dengan
urusan lain sehingga tidak bisa lanjut di dept. Syiar. Agenda kultural yang selama
ini dicanangkan oleh ka Faishal sangat membantu mengeratkan ukhuwah kami. Belum
tentu kami menjadi sedekat ini kalau tidak ada agenda-agenda tersebut. Yaa Allah
tak terasa minggu kemarin aku menjadi panitia MLT-KU 2014 yang berarti Muktamar
semakin dekat. Artinya kepengurusan akan segera berganti dengan wajah-wajah
baru. Jujur aku sedih, kami memang tidak berpisah secara langsung tetapi kami
juga sudah tidak terikat oleh organisasi berarti pertemuan kami pasti semakin
sedikit. Saudara/i ku yang ada di syiar maupun FSI-KU, ana uhibbukum fillah.
Pesan untuk pengurus syiar berikutnya, ayo kita belajar bersama untuk
menjadi pribadi yang amanah dan istiqomah. Gunakanlah kata ‘afwan’ seminim
mungkin kecuali dengan udzur yang syar’i, karena biasanya kader LD menggunakan
kata ‘afwan’ untuk izin tidak mengikuti agenda. Tetaplah semangat dan itqon
berada di jalan dakwah, meski kanan kiri kita menyerah. Laa tahzan innallaha ma’ana.
Jangan menjadi shaleh sendiri ajaklah teman-teman di sekitar untuk belajar
islam bersama. Dan yang terpenting tetaplah dekat dengan Sang Pencipta. Karena sesulit
apapun rintangan di depan mata, Dia akan selalu mudahkan jika kita dekat
denganNya.
Hamasah menjalankan proker2 syiar dan luruskan niat. Jadikan ini sebagai
ajang kita untuk mengenalkan islam ke mereka khusunya civitas akademika FBS. Rangkul
mereka, ajak dengan perlahan dan baik. #NTMS
Ya Allah.. semoga ukhuwah ini bisa jadi penyebab yang akan menyelamatkan
kami dari api nerakaMu, dan memasukkan kami ke dalam JannahMu. Aku tak sabar
bertemu mereka kembali di jannahNya. In syaa Allah aamiin. Allahu akbar!!
Shinta Larasati Widjanarko