bismilahirrahmanirrahim
Samedi 14 decembre 2013
19.15
Entah mengapa dari semalam pundakku
begitu nyeri sehingga tak bisa ku gerakkan kepalaku. Mungkin karena terlalu
lelah atau mungkin juga karena posisi duduk yang tidak benar, aku hanya tidur
selama 6 jam semalam, tak seperti biasanya yang 7 jam. Aku juga hanya makan
sepotong roti dipagi hari, 4 buah gorengan di siang hari dan nasi goreng di
sore hari. Sungguh tidak teratur dan tidak sehat. Ya, mungkin karena faktor
orang tuaku yang pergi ke Lampung karena suatu urusan, jadi aku tinggal sendiri di rumah yang sunyi
dan senyap ini. Seharusnya aku ditemani oleh saudari sepupuku, namun apa daya kontrak perjanjian belum selesai namun dia
sudah pulang kerumahnya. Aku bangun seperti biasa pukul 05.15 untuk melakukan
shalat subuh, sebetulnya tubuhku masih terlalu lelah untuk bangun. Namun tak ada
alasan untuk tidak sholat, Allah saja tak pernah ‘pelit’ untuk memberikanku
nikmat, masa hanya karena pundak sakit dan tubuh lelah aku tidak sholat. Sholat
hanya boleh berhenti atau tidak dilakukan ketika kita sudah berada dalam nafas
terakhir. jadi bagaimanapun keadaan kita, kita harus tetap sholat. kalau tidak
bisa berdiri ya duduk kalau tidak bisa duduk ya berbaring yang jelas tak ada
alasan untuk tidak shalat. Semoga kita semua diberi keteguhan hati untuk selalu
mendirikan shalat tepat waktu aamiin. aku melihat ke sekeliling rumahku
ternyata ada kotoran piring dan bau tak sedap yang dikeluarkan dari sayur basi
sisa kemarin. ketika waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 akupun memulai untuk
mencuci piring yang kotor dan lumayan banyak itu, sekitar 20 menit waktu yang
kubutuhkan setelah itu aku pun bergegas mandi lalu menyempatkan shalat dhuha.
aku harus mandi sepagi itu karena aku akan menghadiri acara kemuslimahan di
Universitas Indonesia pukul 09.00, acara
yang bertema let’s talk about love
membahas tentang banyak hal dari mulai ta’aruf khitbah nikah sampai cara
menjaga hati bagi yang belum siap menikah. Aku berangkat pukul 07.30 dan sampai
pukul 08.30.. aku janjian dengan Kak Milka untuk bertemu di stasiun pondok cina
dan setelah menunggu kurang lebih 1 jam aku pun masuk ke dalam perpustakaan
pusat UI. aku pikir acara sudah dimulai 1 jam yang lalu karena jam sudah
menunjukkan pukul 09.50 ternyata tidak. Karena aku dan Kak Milka mendaftar
melalui Onthespot maka kami tidak usah mengantri, kami langsung masuk dan
ternyata wah tempatnya bagus sekali alhamdulillah masih banyak kursi kosong, 90%
pesertanya adalah muslimah dan sisanya adalah para ikhwan. Acara pun dimulai
pada pukul 10.00, seperti biasa dalam memulai majelis ilmu selalu didahului
dengan tilawah Al-Qur’anul kariim. setelah itu, muncul 3 pembicara yang salah
satu diantaranya aku kenal yaitu mba Amalia Dian founder akun @pedulijilbab sementara dua lainnya aku masih belum
mengenalnya. Pembicara pertama yaitu Febrianti Almira dengan akun twitter
@Pewski seorang penulis buku be a great
muslimah ia menceritakan pengalaman hidupnya yang menarik yaitu dia
ternyata adalah seorang mantan anggota cheerleaders
kemudian insyaf lalu menjadi modern
dancer kemudian benar-benar insyaf menjadi seorang anggota PMR. Ia yang
dahulu sering bergonta-ganti pacar karena ia sangat tidak tahan hidup sendiri
dan selalu mencoba untuk memiliki pacar bagaimanapun caranya. Sampai pada suatu
ketika, dirinya sudah lelah mencari pacar dan memutuskan untuk berhenti
melakukan kebiasaannya itu. Lalu tiba-tiba gurunya menanyakan kepadanya tentang
ta’aruf dengan seorang ikhwan. Ia yang pada saat itu masih belum paham agama
belum mengerti perihal ta’aruf, khitbah, dan sebagainya. Guru ngajinya pun
memberitahu apa itu ta’aruf, singkat cerita dia ta’aruf dengan seorang ikhwan si
ikhwan memberikan video perkenalan kepadanya sementara dirinya memberikan
powerpoint untuk si ikhwan. Mereka pun bertemu di suatu tempat tentunya
ditemani oleh sang guru sebagai moderator. Ia mengatakan kalau sang ikhwan
sangat pendiam, lalu dia meminta si ikhwan untuk menemui orangtuanya kalau si
ikhwan memang benar-benar serius ingin menikah. Karena memang serius untuk
menikah si ikhwan pun menemui orang tua
pewski, mereka pun memutuskan untuk menikah 2 bulan kemudian setelah disetujui
oleh orang tua pewski. Segala sesuatu dipersiapkan dan undangan sudah siap
untuk disebar. Pewski sudah merasakan adanya benih-benih ketertarikan dengan si
ikhwan lalu pada suatu hari pewski dan si ikhwan bertemu dengan seorang ustadz.
Sang ustadz mengajukan pertanyaan kepada pewski dan si ikhwan “apa tujuan kalian menikah?” .. pewski
menjawab “karena cinta kepada Allah SWT..” lalu si ikhwan menjawab “untuk
menyepurnakan setengah agama”... lalu pak ustadz menanyakan suatu hal kembali
“bagaimana jika ternyata kalian batal menikah” mereka berdua terdiam lalu pewski
menjawab “yaa jangan sampai lah pak ustadz.. kan kita udah ngelakuin segala
sesuatunya.. semoga aja ngga” lalu si ikhwan menjawab “yaa persiapan kan sudah
selesai pak ustadz tinggal nyebar undangan.. jangan sampai lah..” lalu pak
ustadz menanggapinya “ KALIAN BERDUA BOHONG KALAU BEGITU... kamu(pewski)
bohong.. kamu bilang tujuan kamu menikah adalah karena cinta mu kepada Allah..
kamu juga(ikhwan) katanya kamu menikah karena ingin menyempurnakan setengah
agamamu.. tetapi kamu khawatir akan hambatan yang akan menghadang.. kalau
kalian memang menikah hanya karena Allah SWT semata, kalian tidak akan pernah
risau dengan berbagai kendala yang menghadang.. kalian tidak akan khawatir
kalau kalian memang tidak berjodoh karena cinta kalian yang disandarkan kepada
Allah.. jadi.. sebaiknya sekarang, kalian luruskan niat kembali.. yaitu menikah
karena Allah SWT..” dan ternyata benar h-14 pernikahan batal
diselenggarakan. Namun anehnya pewski
tidak merasa sakit hati. Ia merasa seperti jatuh dari langit namun ditangkap
oleh Allah dan diturunkan secara perlahan. Memang tidak enak tapi tidak menyisakan
sakit hati. Subhanallah.. maka ada sebuah pesan yang bisa diambil dari Febrianti
Almira atau Pewski yaitu ’maka luruskanlah niat karena ALLAH SWT , karena
apa yang Allah perintahkan pasti selalu baik.. jauhi khalwat! Lalu pantaskan
diri hanya karena Allah bukan karena sang jodoh’ masyaAllah...
Setelah sesi pewski, pembicara kedua adalah Amalia Dian founder akun @pedulijilbab. Ia
menjelaskan tata cara pernikahan yang Islami mulai dari ta’aruf khitbah lalu
menikah. Dalam islam tidak ada yang namanya pacaran, pacaran adalah suatu
aktivitas yang dilarang dalam Islam karena menjurus ke arah perzinahan. Memang
tidak semua pacaran berakhir ke dalam perzinahan NAMUN setiap perzinahan
diawali oleh pacaran. seperti Firman Allah dalam kitab suci Al-Qur’an “Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” Q.S. Al-Isra : 32 ayat ini sudah sangat
menegaskan kalau pacaran itu dilarang. ayat ini adalah firman Allah, jadi yang
melarang kita pacaran siapa? Bukan aku tapi ALLAH SWT Tuhan Pencipta Semesta
Alam J nah terus gimana caranya berkenalan
dengan calon pasangan hidup? Yaitu dengan cara Ta’aruf. Apa itu ta’aruf? Khitbah?
Walimah? dan lain lain? Insya Allah akan dijelaskan di entry selanjutnya.
Pembicara ketiga adalah ukhti
Syamsa Hawa(Shinta Dewi) adalah pemimpin redaksi majalah ANNIDA. menurut saya ia
sangatlah hebat, mengapa? Karena menjadi
PemRed suatu majalah? Bukaan, ia hebat karena menjaga prinsipnya selama 20
tahun. Ia berprinsip tidak pacaran sebelum akad dan ditengah arus modernisasi ia
menjadi salah satu bukti ukhti shalihah yang sukses menjaga diri dari
kemaksiatan. Disaat teman-temannya justru berlomba-lomba untuk berpacaran ia
malah sibuk menjaga diri dari kemaksiatan dan menjauhi pacaran. Namun pada
suatu ketika ia berfikir kalau orang baik biasanya cepat ‘dipanggil’ Allah. Ia
teringat bahwa Nabi SAW bersabda “Apabila seorang manusia meninggal maka
putuslah amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat
sesudahnya, dan anak shalih yang mendoakannya”. Kalau begitu dia pun berfikir
harus memiliki anak yang shalih agar bisa mendoakannya ketika ia sudah tiada
nanti. Kemudian ia menikah pada umur 20 tahun dan sekarang umurnya sudah 27
tahun. Alhamdulillah selama 7 tahun membangun bahtera rumah tangga ia
dikaruniai 1 orang anak. Ia berpesan kepada kami semua (para hadirin) 4 hal
yang harus dipersiapkan untuk menikah. Apa sajakah itu? 1. Fisik 2. Finansial
3. Ilmu 4. Mental. Fisik adalah persiapan lahiriah bagi pengantin lelaki dan
wanita, Finansial adalah persiapan materi ke depannya yang penting bukan
pekerjaan tetap MELAINKAN tetap bekerja :D, Ilmu adalah berbagai pengetahuan
baik tentang agama maupun dunia namun yang terutama adalah agama. Apalagi bagi
seorang ibu, al madrasah al ula ; ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya,
seorang calon ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendidik anaknya
nanti agar kelak dapat menjadi anak yang sholeh/ah. Mental adalah persiapan
batin mengenai berbagai kemungkinan yang akan terjadi termasuk kemungkinan buruk. Karena lagi-lagi
manusia hanya dapat berencana Allah lah yang menentukan J. Dan untuk lebih memantapkan
hati kita tentang sang jodoh maka shalat istikharah lah. Syamsa hawa juga
berucap bahwa berdasarkan penelitian, 85% pernikahan yang diawali pacaran pasti
diakhiri dengan perceraian. Na’udzubillah L
Setelah sesi mereka bertiga,
lanjut dengan sesi talkshow bersama Sa’id Rosyadi boss akun @ikhwahgaul serta
sang istri yang bernama Armyta dan M. Cholidi Asadil Alam pemeran Azzam dalam
Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Aku kagum sekali ternyata Sa’id menikahi Amryta
pada umur 19 tahun dan banyak sekali rintangan yang menghadang pada awalnya
namun memang kalau jodoh dan sudah seizin Allah maka tak ada lagi yang dapat
menghalangi. Mereka dipertemukan di suatu organisasi, dan ternyata Sa’id memang
sudah merasa cocok dan mengagumi Amryta karena akhlaknya yang mulia. Memang
benar Amryta sangat cantik meski sudah di tutupi kecantikannya dengan hijab syar’i nya namun ia tetap
terlihat bersinar. Menikah muda adalah salah satu solusi bagi kita yang sudah
siap lahir batin dan juga menjadi solusi agar tak terjadi perzinahan. Kemudian
setelah sesi Sa’id Rosyadi dilanjutkan oleh Cholidi Asadil Alam, MasyaAllah :$
beliau sangat karismatik dan tinggi. Beliau menjelasakan tentang cinta yang
harus dijaga agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang membawa kemudharatan.
Beliau mengaku bahwa selama ini yang beliau lakukan adalah untuk kedua orang
tua tercinta. Bahkan memenangkan penghargaan pada saat bermain peran di Film
Ketika Cinta Bertasbih pun semua itu dipersembahkan untuk kedua orang tua
beliau. Dan cara-cara menjaga hati kita salah satunya adalah menjaga hati
karena orang tua, kita dapat memaksimalkan segala sesuatu untuk orang tua kita.
Melakukan segala hal sebaik mungkin untuk menyenangi hati orang tua kita,
setidaknya agar kita dapat menjadi Qurrata a’yun. Dengan begitu kita pun dapat
fokus dengan orang tua kita dan menjaga hati karena Allah SWT. Jodoh tak akan
kemana asal kita memperbaiki diri terus menerus, dan menjemputnya dengan cara syar’i. Dan akhir kata beliau pun meminta doa dari
kami semua “doakan saya ya agar mendapat jodoh yang terbaik” aamiin banyak
sekali muslimah yang ngefans dengan Cholidi dan bukan tidak mungkin ada di
dalam diri kami para peserta seminar yang berdoa “semoga saya yang menjadi
sosok terbaik itu aamiin” haha hanya bercanda J.
Alhamdulillah kesempatan yang luar biasa berada di tempat tersebut dan mendapatkan
ilmu dari pembicara yang luar biasa keren dan alim insya Allah. Semoga di lain
kesempatan kita semua dapat datang ke acara-acara bermanfaat seperti itu
aamiin. Allahu akbar!
semoga bermanfaat
Shinta Larasati Widjanarko