Peri kehilangan sayapnya
Semesta tak diam
sejadi-jadinya
Ia mulai saling berbisik
Akan sayap yang mulai
malu
Menyapa angin pada
kepakan arogansi
Menggugurkan bulu-bulu
putih
Berganti merah paruh baya
Ada doa yang baru
Terselip aroma mawar
didalamnya
Memberi isyarat
Bahwa hati tetap tidak
tunduk
Akan rasa yang mulai
semena-mena
Tak pernah tanyakan
keadilan
Kenggunan masih
dipangkunya
Langit mulai ramai
Pada penghuni yang
bertandang
Dialah tamu yang lahir
dari tubuh
Seorang peri..
Sebab tak mampu menandahi
kelopak-kelopak yang menyentuhnya
Mewangi dibalik
bilik-bilik sempit
Meranahi kesucian
Oh betapa manisnya
Madu-madu yang disuguhkan
Nikmatilah peri
Tatkala dirimu terkoyak
Semut-semut yang
meengerubungi hatimu..
by : IDJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar