Bismillahirrahmanirrahim
Tak ada yang berbeda, kemarin, esok, lusa, bahkan hari ini. Jika sebagian
orang riuh dengan kembang apinya, biarkan diriku berhujat kepada hawa nafsu. Jika
yang lain mempersiapkan ‘party’ hura-huranya, izinkan aku mengutuk diri atas
kelalaian selama ini. Jika separuh masyarakat di belahan dunia ini sedang
menunggu beralihnya kalender masehi, cukuplah bagi diriku menata dan berkaca
perihal berbagai hal yang terjadi dalam hidupku. Orang berkata, “ngga usah sok
suci lo shin”, maaf, namun,izinkan aku menjadi hamba yang kalian sebut sok suci
ketimbang sok fasik, sok kafir, atau sok membangkang. Astaghfirullah. Hari ini, banyak manusia lupa
akan tujuan utama ruh ditiup memasukki raga melalui kuasaNya. Terkadang, dunia
yang dicipta seindah pengantin melalaikan fokus utama makhluk yang dicipta
dengan rupa yang sempurna ini. Memang, berbicara perihal keistiqomahan berarti
berbicara mengenai ikhtiar dan keikhlasan yang tinggi derajatnya. Manusia bukanlah
makhluk makhsum yang terjaga dari dosa, namun apa salahnya jika setiap hari
selalu berusaha menampar diri yang hina ini dengan tadzkiroh yang dicipta oleh
tangan sendiri. Kelak, segala organ tubuh akan ditanya gerangan apa yang
terjadi selama hidupnya. Diriku tersadar, terlalu banyak dosa yang ditimbulkan
oleh mata, hati, bahkan bibir. Oleh karenanya, aku ingin selalu menulis
mengenai hal ini agar kelak ketika aku berbuat dosa atas hal yang tak kusadari,
aku langsung tertampar oleh akad yang kutulis dalam blog ini. Agar suatu hari,
ketika tangan, kaki, dan mata saling berdebat memusuhi, aku memiliki tangan
yang selalu membela.
Dewasa ini, tidak sedikit umat muslim melakukan hal yang bertentangan
dengan syariat islam. Merayakan tahun baru masehi salah satunya. Jika hari ini
kau mengeluh mengapa islam banyak sekali aturannya. Tanyakan pada dirimu,
tanyakanlah, apa saja yang telah kau lakukan dalam hidupmu hingga merasa
terbebani dengan apa yang sudah ditetapkan Allah SWT. Sudahkah kau tahu faedah
nan fadhilah atas syari’ah islam yang tertuang dalam al furqon dan as-sunnah? Jika
membaca alif lam mim saja masih terbata, mengapa dengan zholimnya mengatakan
islam mencekik manusia dengan rumitnya peraturan dalam beragama. Betapa sedihnya
aku mengetahui semua hal ini, ketika muslim ingin dekat dengan agamanya malah
dituduh ekstrimis, radikalis, serta fundamentalis. Betapa ceteknya ilmu
orang-orang yang kerjanya hanya menuduh, serta memfitnah dengan keji ini. Satu
hal yang kutahu pasti, kebathilan serta kebaikkan senantiasa menjadi musuh
abadi. Jika bertemu dalam riak kehidupan, menimbulkan gelombang dan ombak yang
mengejutkan.
Namun, untuk itulah kita hidup di dunia ini. Menjadi khalifah fil ardh,
menyebarkan agama Allah dengan syariat yang ditetapkan, serta berjalan menuju
keabadian hakiki, jannah. Tetaplah berdakwah, dengan keikhlasan dan ilmu
pengetahuan. Allah semoga Kau mudahkan, semoga Kau berkenan.
SLW
Pondok Labu
20.07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar