Bismillahirrahmanirrahim
Hari itu, di penghujung minggu seperti biasa, tidak ada kosakata libur
akhir pekan dalam buku seorang akhwat. Maka ia dengar jam berdentang,
memecahkan kesenyapan embun pagi. ia sadar ada bai’at yang harus ditunaikan.
Akhirnya tubuh payahnya berusaha melawan monster besar yang ada di dalam diri,
yaitu nafsu. Seketika ia mencari penghapus, untuk menghilangkan kata ‘lelah’
dalam bukunya. Dengan mantap, derap langkah kaki itu keluar. Berusaha melewati
zona nyaman. Seketika ia mencari penggaris, untuk meluruskan niat jihadnya.
Karena jihad seorang pelajar adalah menuntut ilmu. Ada yang berbeda hari itu,
penghuni transjakarta. Kemeja rapi dan rok mini kini berganti dengan celotehan
budak-budak cilik, nostalgia antar dua keluarga, serta saling berbangga akan
anak cucunya. Ada yang berbeda hari itu, wajah-wajah masam yang kelelahan kini
berganti dengan renyahnya tawa anak kecil dan guyonan kawan sebaya. Ah,
ternyata penghuni TJ bisa hidup juga. Sindiran keras dialamatkan kepada
bocah-bocah itu “berisik amat sih kaya
dipasar!”. Yaelah mba, namanya juga anak kecil, gumam sang akhwat. Ada
kebahagiaan tersendiri ketika melihat anak-anak, mereka menggemaskan dan selalu
sederhana dalam mengarungi kehidupan.
“HALTE BERIKUTNYA, HALTE UNJ.”
Aih episode ini berlalu begitu saja, karena ia harus turun menunaikan
amanahnya.
Semoga Bermanfaat
Shinta Larasati Widjanarko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar