Senin, 13 Oktober 2014

un test



Bismillahirrahmanirrahim

Di hari yang cerah itu, matahari muncul dengan gagahnya. Menampakkan diri diantara awan, dan seolah tak ingin kalah tenar diantara bintang-bintang di langit. Tetapi kecerahan hari itu tak mampu menutupi kegundahan dan kesuraman yang meliputi akhwat berkerudung hitam tersebut. Ia merasa, akhir-akhir ini kering sekali ruhiyah nya. Seperti tanaman yang sudah layu. Hati dan jiwanya kering sekali, menguning, bahkan rapuh untuk disentuh. Padahal setiap hari, ia penuhi mutabaah yaumiyahnya. Shalat rawatib, dhuha, al-matsurat, tilawah dll. Namun,gerangan apa yang membuatnya begitu suram akhir-akhir ini? Ia sedang bimbang dan bingung. Dihadapkan oleh suatu perkara yang tak kunjung usai. Sebuah ujian yang selalu menemuinya sedari dulu, dan ia masih belum dapat mengatasinya. Benar saja, ia pernah membaca sebuah artikel yang bertuliskan bahwa Allah akan selalu menguji seorang hamba sesuai dengan hal yang ia lemah daripadanya, sampai ia dapat mengatasinya. Kalau orang itu lemah perihal kesabaran maka akan selalu diuji dengan cobaan yang menyangkut masalah kesabaran hingga ia dapat menjadi orang yang sabar. Jika kelemahan orang itu terletak dimasalah uang, maka akan terus hadapkan pada ujian yang mengharuskannya menahan diri dari kelemahannya tersebut sampai ia menjadi orang yang kuat dalam ujian itu. #plak rasanya akhwat itu tertampar sekali setelah membaca artikel tersebut. Maka ia pun bermuhasabah diri. Hal apa yang membuatnya begitu berbeda akhir-akhir ini. Perenungan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ia selami dirinya lebih dalam lagi, dan berusaha memahami penyebab kegusaran yang menghampirinya. ah ternyata masalah hati. Masalah yang sedari dulu tak kunjung usai, kegundahan yang belum menemukan solusi. Sepertinya benar, Allah sedang menguji akhwat ini. Ujian yang menjadi salah-satu kelemahannya, pas sekali rasanya. Astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah. Banyak hal yang harus diperbaiki dari dirinya, dan ia tahu sudah saatnya ia meluruskan segala hal yang masih belok. Entah itu niat, hati atau apapun itu. Yakinlah, ujian itu pasti akan selalu menemuinya sampai ia berhasil lulus dari ujian tersebut, in syaa Allah. Dan satu hal yang pasti, takdir yang telah tertulis di lauhul mahfudz pasti akan dilewati oleh garis kehidupan sang akhwat. Artinya, kalau hal itu memang ditetapkan untuk kita maka pasti kita akan menemuinya, sedangkan kalau hal tersebut tidak pernah di gariskan untuk kita maka sekuat apapun kita menggenggam, pasti akan pergi juga. Ya, perbaiki diri luruskan niat di hati. Allahumma yassir walaa tu’assir. #NTMS

Semoga bermanfaat
Shinta Larasati Widjanarko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar