Bismillahirrahmanirrahim
Di hari yang cerah itu, matahari muncul dengan gagahnya. Menampakkan diri
diantara awan, dan seolah tak ingin kalah tenar diantara bintang-bintang di
langit. Tetapi kecerahan hari itu tak mampu menutupi kegundahan dan kesuraman
yang meliputi akhwat berkerudung hitam tersebut. Ia merasa, akhir-akhir ini
kering sekali ruhiyah nya. Seperti tanaman yang sudah layu. Hati dan jiwanya
kering sekali, menguning, bahkan rapuh untuk disentuh. Padahal setiap hari, ia
penuhi mutabaah yaumiyahnya. Shalat rawatib, dhuha, al-matsurat, tilawah dll.
Namun,gerangan apa yang membuatnya begitu suram akhir-akhir ini? Ia sedang
bimbang dan bingung. Dihadapkan oleh suatu perkara yang tak kunjung usai.
Sebuah ujian yang selalu menemuinya sedari dulu, dan ia masih belum dapat
mengatasinya. Benar saja, ia pernah membaca sebuah artikel yang bertuliskan
bahwa Allah akan selalu menguji seorang hamba sesuai dengan hal yang ia lemah
daripadanya, sampai ia dapat mengatasinya. Kalau orang itu lemah perihal kesabaran
maka akan selalu diuji dengan cobaan yang menyangkut masalah kesabaran hingga
ia dapat menjadi orang yang sabar. Jika kelemahan orang itu terletak dimasalah
uang, maka akan terus hadapkan pada ujian yang mengharuskannya menahan diri
dari kelemahannya tersebut sampai ia menjadi orang yang kuat dalam ujian itu.
#plak rasanya akhwat itu tertampar sekali setelah membaca artikel tersebut.
Maka ia pun bermuhasabah diri. Hal apa yang membuatnya begitu berbeda
akhir-akhir ini. Perenungan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ia
selami dirinya lebih dalam lagi, dan berusaha memahami penyebab kegusaran yang
menghampirinya. ah ternyata masalah hati. Masalah yang sedari dulu tak kunjung
usai, kegundahan yang belum menemukan solusi. Sepertinya benar, Allah sedang
menguji akhwat ini. Ujian yang menjadi salah-satu kelemahannya, pas sekali
rasanya. Astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah. Banyak hal yang harus
diperbaiki dari dirinya, dan ia tahu sudah saatnya ia meluruskan segala hal
yang masih belok. Entah itu niat, hati atau apapun itu. Yakinlah, ujian itu
pasti akan selalu menemuinya sampai ia berhasil lulus dari ujian tersebut, in
syaa Allah. Dan satu hal yang pasti, takdir yang telah tertulis di lauhul
mahfudz pasti akan dilewati oleh garis kehidupan sang akhwat. Artinya, kalau
hal itu memang ditetapkan untuk kita maka pasti kita akan menemuinya, sedangkan
kalau hal tersebut tidak pernah di gariskan untuk kita maka sekuat apapun kita
menggenggam, pasti akan pergi juga. Ya, perbaiki diri luruskan niat di hati.
Allahumma yassir walaa tu’assir. #NTMS
Semoga bermanfaat
Shinta Larasati Widjanarko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar